Categories
Uncategorized

Mengapa saat seseorang menyebut kata “sex” ruangan segera hening?

Saat itu saya sedang mengikuti kuliah berstruktur Psikologi Kognitif pada tanggal 27 Februari 2008. Mas Adih Respati sedang menerangkan tentang amnesia. Seperti biasa, ia selalu memberi contoh yang menarik. Ia bercerita tentang seseorang yang tidak bisa mengenali suatu alfabet tertentu, dalam kasus tersebut subjek tidak dapat mengenali alfabet ”G” sehingga ia tidak mengetahui hal apapun yang mengandung huruf G. Sialnya, namanya adalah George. Kelas saat itu langsung riuh rendah mengasihani orang yang sedang diceritakan. Mas Adih lalu berkata, ”kalau saya harus memilih dari A sampai Z, maka saya memilih untuk tidak dapat mengenali huruf X.” Masih dalam keadaan riuh rendah tiba-tiba seorang teman saya berkata, ”sex?”. Saat itu juga, kelas menjadi hening dan semua mata tertuju pada teman saya yang mengucapkan kata tersebut.

Apa yang sebenarnya terjadi saat itu? Mengapa dalam keadaan ramai pun, jika ada seseorang yang berkata ”sex” maka ruangan akan menjadi hening? Hal ini sebenarnya dapat dijelaskan dengan teori Cocktail Party yang dikemukakan oleh Colin Cherry tahun 1953. Teori ini menjelaskan kemampuan kita untuk fokus pada satu percakapan saja ketika semua orang sedang berbicara pada waktu yang sama (Cherry, 1953, dalam Eysenck, 2001). Menurut penemuan Cherry ini, unattended messages (suara yang bukan menjadi fokus kita) ditolak oleh filter dan diproses sedikit sekali. Namun, jika benar kita mengabaikan unattended messages maka logikanya kita tidak akan mendengar apapun yang dibicarakan orang selain yang menjadi fokus kita. Untuk melengkapi kekurangan teori ini, Eysenck (2001) meyebutkan bahwa informasi dalam unattended messages sebenarnya diproses baik suara maupun artinya. Namun, kita cenderung lebih sering terfokus pada hal-hal yang kita anggap penting saja. Penjelasan tersebut cukup menjelaskan kenapa kita dapat mendengar jika nama kita dipanggil dalam keramaian. Kata yang memiliki makna dan menarik untuk kita akan tertangkap oleh filter dan diproses oleh otak.

Lalu mengapa saat mendengar kata sex semua orang dalam ruangan langsung hening? Kita tidak perlu heran. Hal ini disebabkan karena kata sex dianggap menarik oleh hampir semua orang. Buktinya??? Mas Adih langsung menanggapi kata-kata teman saya yang membuat ruangan hening, ”Sex? Kalau begitu saya berubah pikiran. Saya akan memilih huruf Q untuk dilupakan”.

©dhya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.